Langsung ke konten utama

Jarang sakit

Saya bersyukur bahwa saya termasuk orang yang jarang sakit.  Apabila sakit, saya tidak mengkonsumsi obat aneh-aneh. Waktu kecil jika panas, ibu saya hanya memberikan obat turun panas untuk anak-anak. Di era 1980-an ada produk yang namanya “Bodrexin” dan “Inzana”.

Waktu remaja saya hanya mengkonsumsi Mixagrip atau oba-obatan flu yang bisa dibeli di warung apabila sakit kepala atau flu.

Waktu dewasa saya praktis hanya minum Panadol saja kalau sait kepala atau flu. apabila sakit kepalanya cukup berat saya minum Panadol yang mengandung kafein, kalau ringan saya pilih yang tidak paka kafein.

Sakit terparah yang pernah kualami adalah sakit kulit gatal di jari tangan yang sering kumat waktu SD, tampaknya karena saya sering main di kali dekat rumah yang sebenarnya juga tempat buangan limbah rumah tangga (sewage). Sampai tahun 2022 saya juga baru sekali di rawat di rumah sakit karena demam tipes setelah pulang dari sekolah di Inggris.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kucing Tuxedo

Kucing tuxedo ini kami pelihara sejak kecil, kami temukan kotor, jamuran, kurus dan telantar. Sekarang sudah sehat dan bersih. Yang kami gak ngerti, kucing ini sepertinya tidak belajar jadi jinak. Sampai besar masih suka menerkam, menggigit dan mencakar.  Punya kucing tuxedo ternyata sangat membekas buat anak-anakku...mereka masih berkeinginan punya kucing seperti ini lagi.

Kenangan: Museum Tintin (Musée Hergé)

Kenangan: tepat 10 tahun lalu saya kesampaian mengunjungi Museum Tintin di Belgia. Ketika beli tiket masuk, petugas bertanya dalam bahasa Prancis, "Anda dari negara mana?" Ketika saya jawab "Indonesia", dia merespon "Oh iya, cukup banyak penggemar Tintin di sana". Komik Tintin yang pertama kali kubaca adalah "Ekspedisi ke Bulan" (On a marché sur la Lune) , mungkin sekitar tahun 1984, punya tetangga depan rumah yang cover dan beberapa halamannya sudah hilang, sehingga membuat penasaran dan keterusan hunting.  Komik ini telah menginspirasi saya untuk mencari cara agar bisa menjelajah dunia sampai akhirnya kesampaian ke lebih dari 30 negara.

Kethoprak Mbambung dan wayang Mbeling a la Goen

Waktu saya SMP, di sekolah ada satu majalah bulanan yang sepertinya setengah diwajibkan bagi setiap murid untuk berlangganan, namanya majalah "MOP", milik grup Suara Merdeka, Semarang. Generasi yang dulu SMP atau SMA-nya di Jawa Tengah pada era 1980-an kemungkinan besar kenal majalah ini. Saya tidak terlalu tertarik dengan artikel-artikelnya tapi ada salah satu rubrik yang membuat saya rajin membaca majalah itu yaitu komik "Kethoprak Mbambung" yang digambar oleh kartunis bernama "Goen".  Entah kenapa karakter-karakter yang dia gambar dan caranya menyampaikan cerita sangat mengesankan bagi saya....menggelitik dan sangat menghibur. Bahkan komik ini memberi saya inspirasi untuk mulai belajar menggambar dan berharap suatu saat bisa jadi kartunis sekaliber dia (saya gagal, by the way ). Goen juga dikenal sebagai ilustrator rubrik "Wayang Mbeling" dan "Panakawan" di koran mingguan "Minggu Ini" (kemudian berubah menjadi tabloid Cempa...