Langsung ke konten utama

Pindah Tempat dan Sensasi Surealis



Pernah mengikuti kisah Alice in Wonderland? Setiap dia masuk ke "rabbit hole" dia terbawa ke dunia baru yang surealis. Itulah yang saya rasakan setiap pindah ke tempat baru, menemukan suasana baru yang surealis (seperti alam mimpi yang tidak nyata) dan ketika sudah pindah mengalami suasana surealis lain karena terkenang tempat yang lama yang jauh berbeda.

Sejak kecil saya hanya tinggal di seputaran kota Batang dan Pekalongan di pantai utara Jawa Tengah. Pada umur 18 tahun, saya mulai nomaden, sering pindah-pindah tempat. Pertama ke Jogja, kemudian Jakarta dan akhirnya beberapa kali pindah ke luar negeri karena tuntutan nasib.

Beberapa negara yang saya tinggali minimal 1 tahun adalah, Inggris, Arab Saudi, Swiss dan Austria. Saya juga pernah mengunjungi singkat beberapa negara lain, yaitu Australia, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, India, Qatar, UAE, Oman, Bahrain, Yordania, Kuwait, Tunisia, Kenya, Slowakia, Slovenia, Italia, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Luxemburg, Liechtenstein, Argentina dan Brazil.

Mungkin Anda juga akan merasakan hal yang sama kalau ada di posisi saya.

Lucunya, kadang-kadang saya bernostalgia mendatangi lagi tempat-tempat yang saya tinggali dulu, tapi begitu sampai di lokasi ternyata atmosfernya sudah berbeda, seperti ke dimensi paralel alam semesta lain.

Sumber gambar ilustrasi: 
https://i.pinimg.com/originals/a9/99/35/a99935db4eb7b0d8166d1fc4f2bbab7a.jpg




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kucing Tuxedo

Kucing tuxedo ini kami pelihara sejak kecil, kami temukan kotor, jamuran, kurus dan telantar. Sekarang sudah sehat dan bersih. Yang kami gak ngerti, kucing ini sepertinya tidak belajar jadi jinak. Sampai besar masih suka menerkam, menggigit dan mencakar.  Punya kucing tuxedo ternyata sangat membekas buat anak-anakku...mereka masih berkeinginan punya kucing seperti ini lagi.

Kenangan: Museum Tintin (Musée Hergé)

Kenangan: tepat 10 tahun lalu saya kesampaian mengunjungi Museum Tintin di Belgia. Ketika beli tiket masuk, petugas bertanya dalam bahasa Prancis, "Anda dari negara mana?" Ketika saya jawab "Indonesia", dia merespon "Oh iya, cukup banyak penggemar Tintin di sana". Komik Tintin yang pertama kali kubaca adalah "Ekspedisi ke Bulan" (On a marché sur la Lune) , mungkin sekitar tahun 1984, punya tetangga depan rumah yang cover dan beberapa halamannya sudah hilang, sehingga membuat penasaran dan keterusan hunting.  Komik ini telah menginspirasi saya untuk mencari cara agar bisa menjelajah dunia sampai akhirnya kesampaian ke lebih dari 30 negara.

Menggambar Kartun

Gara-gara sering baca majalah MOP waktu SD, SMP dan SMA (terutama di SMP), saya jadi suka corat-coret gambar kartun. Majalah MOP adalah majalah pelajar terbitan Semarang. Di majalah itu ada karya-karya kartunis favorit saya, almarhum Mas Goen yang belakangan baru tahu kalau nama asli beliau adalah Goenawan Pranyoto.  Saya pengin sekali bisa menggambar dengan gaya seperti beliau, tapi sepertinya saya gagal. Berikut adalah hasil coretan iseng saya setelah lebih dari 30 tahun kemudian.